Langsung ke konten utama

PG Gunung Sari : Bangunan Sejarah yang Mulai Terlupakan


Pabrik Gula (PG) Gunung Sari merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kabupaten Jember. Bangunan ini sekarang sudah menjadi reruntuhan dan sudah tidak diaktifkan lagi. yang bisa kita nikmati sekarang hanyalah sisa-sisa kejayaan PG Gunungsari yang pernah menjadi penyokong perekonomian Kabupaten Jember saat itu. "Dibangun pada tahun 1925-1927, bangunan ini menjadi tempat hunian sinder dan pegawai pada jamannya." (Yakun Mulyono, 2019, https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4606502/kampung-londo-destinasi-wisata-peninggalan-zaman-belanda-di-jember).

Kesan Pertama
Kesan pertama ketika mengunjungi PG Gunung Sari adalah kurang terawat. Mulai dari gerbang yang tidak mengesankan terawat dengan baik, cat pagar pintu masuk yang sudah banyak mengelupas, dan banyaknya ilalang tinggi dan rumput yang tidak terpotong rapi. Meskipun ada petugas jaga di pintu masuk kawasan pabrik tetapi gerbang masuk tidak dibuka secara lebar, mengesankan tempat tersebut tidak boleh dikunjungi atau kawasan terlarang.

Yang menarik adalah ketika Masmin merapat kepada petugas untuk meminta ijin masuk ke pabrik, ternyata juga tidak semudah masuk di kawasan wisata yang lain. Maksud dan tujuan harus jelas karena tak jarang banyak muda-mudi yang berbuat mesum ditempat ini. Mungkin ini juga menjadi alasan kenapa gerbang masuk tidak dibuka lebar-lebar. Karena menurut petugas jaga, pernah ada kejadian dimana ada murid berseragam nyelonong masuk kawasan pabrik hanya untuk bolos sekolah. "sebagai catatan, saat itu Masmin berkunjung di PG Gunung Sari hari kamis."

Perlu Revitalisasi
PG Colomadu atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama De' Djolomadu merupakan salah satu contoh nyata hasil dari revitalisasi PG yang sudah tutup usia. Seakan sudah mati suri selama 20 Tahun, pabrik ini dirombak menjadi sentra budaya atau culture center, convention center, dan concert hall. Dengan adanya revitalisasi bangunan, pabrik secara fisik tidak hanya akan bertahan tapi diperbaharui bahkan bisa menguntungkan secara finansial, meskipun mengalami alih fungsi. Langkah ini tentu bisa ditiru bagi PG Semboro selaku penanggung jawab pengelolaan bangunan, lahan, dan fasilitas PG Gunung Sari.

Secara kasat mata, memang telah ada beberapa usaha untuk mengelola pabrik supaya bisa menarik minat masyarakat Kencong dan sekitarnya. Contohnya, dibangunnya kolam ikan sederhana dekat gerbang masuk pabrik tapi karena tidak ada perawatan yang baik akhirnya kolam tersebut mangkrak dan tidak berfungsi. Akibatnya malah memberi kesan kumuh. Langkah dari pemerintah desa juga tidak kalah kreatif. Dikutip dari


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alun-Alun Ambulu

Perkenalkan kecamatan paling selatan kabupaten Jember, Ambulu. Wilayah yang cukup besar yang meliputi tujuh desa, yaitu Ambulu, Andongsari, Karanganyar, Pontang, Sabrang, Sumberejo, dan Tegalsari. Kecamatan ini cukup menarik karena terdapat banyak sekali potensi wisata daerah yang menjadi tujuan warga Jember. Garis pantai yang lebar mulai dari pantai watu ulo sampai payangan sebagai daya tarik wisata alam. Wisata kuliner di Dira Ambulu, bakso kepala bayi, lalu ada pecel pincuk bisa menjadi pilihan makanan yang menarik untuk dinikmati. Bisa sedikit disimpulkan bahwa masyarakat Ambulu cukup kreatif dalam mengembangkan potensi desa termasuk kreatif dalam menamakan lapangan Ambulu menjadi alun-alun Ambulu.   Istilah alun-alun biasanya disematkan pada ruang publik yang digunakan untuk ikon kota, ruang terbuka hijau, tempat istirahat dan rekreasi. Biasanya didekat alun-alun juga terdapat kediaman tempat pejabat kota, kantor pejabat kota, penjara, dan masjid agung. Tata ruang seperti ...

Terminal Ajung

Masmin yakin bahwa tidak banyak diantara kalian yang tau tentang adanya tempat ini. Terminal Ajung tidak seperti Terminal Pakusari, Terminal Tawang Alun, ataupun Terminal Arjasa. Terminal ini sekarang hanya tinggal bangunan dan namanya saja. Pemerintah Kabupaten sepertinya sudah tidak memfungsikan Terminal ini, entah dengan alasan apa. Terminal Ajung terletak bersebelahan dengan lapangan Ajung. Yang perlu disyukuri adalah bahwa bangunan Terminal masih terawat dengan baik, paling tidak selalu bersih dan tidak kumuh. Mati Suri Bicara transportasi massal di Jember seperti peribahasa “Hidup Segan Matipun Tak Mau”, ada tapi tidak berkembangan. Satu-satunya transportasi massal yang sering kita tem ui hanya angkutan Kota (Lin). Adapun bus Damri hanya beroperasi di wilayah selatan, berangkat dari Terminal Tawang Alun menuju Pantai Papuma dan Pantai Payangan. Selain kedua transportasi tersebut tidak ada lagi. Transportasi tersebut bukan menjadi pilihan utama jika ingin bepergian. M...

Pasar Tanjung

  Assalamualaikum Wr. Wb, salam warga Jember. Kali ini kita akan sedikit mengulas tentang Pasar Tanjung. Satu-satunya pasar pasar tradisional kelas utama di kabupaten Jember. Pasar ini didirikan kurang lebih pada tahun 1973 dengan maksud menjadi destinasi belanja kebutuhan pokok bagi masyarakat perkotaan dan pedesaan. Alih fungsi Sebelum menjadi pasar yang sekarang dikenal sebagai Pasar Tanjung, pada tahun 1932 merupakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dikelola oleh Pemerintah Belanda. Watertoren te Djember atau yang biasa kita ketahui sebagai menara air yang berdiri tegak merupakan salah satu saksi adanya perusahaan Provencial Water Leiding Bedriff yang dikelola pemerintah Belanda provinsi Surabaya, pada saat itu. Alasan berdirinya menara air di daerah tersebut karena pada saat itu pusat perdagangan dan hiburan adalah kompleks Pasar Tanjung sampai jalan Sultan Agung. Dulu sebagian dari lokasi tersebut merupakan Pasar Tanjung dan sebagian yang lain adalah ...