Langsung ke konten utama

Jemberlandshape 2.0



Hallo Jemberian, apa kabar? Semoga kalian dengan keadaan baik-baik saja. Setelah bergelut dengan peran baru yaitu sebagai suami, Masmin juga mencoba untuk berdamai setelah kalah total dari tantangan Om Deddy Corbuzier yang bekerjasama dengan Asus ROG. Selang sembilan hari setelah video kompetisi diunggah aku melangsungkan pernikahan. Jika saja waktu itu aku bisa memenangkan kompetisi itu maka akan menjadi hadiah pernikahan yang sangat special untukku. Yah, tidak perlu disesali lagi. Tujuh bulan ternyata sudah lewat dan sekarang waktunya bangkit dan mulai untuk berkarya lagi.

 

Konsep Baru

Bagi kalian para Jemberian yang mungkin bertanya se
benarnya Tim Jemberlandshape ada berapa? Maka akan langsung aku jawab ada 1 dengan 1 anggota, yaitu Masmin sendiri. Konsep dasar dibangunnya Jemberlandshape adalah pengenalan atau introduction. Tidak banyak masyarakat kota yang kenal dan familier dengan wilayah Curahtakir atau Padomasan. Bahkan Masmin yakin beberapa dari kalian asing dengan alun-alun Ambulu karena yang ada ya alun-alun Jember. Dengan drone, Masmin berusaha menangkap gambar tempat-tempat menarik di daerah ujung Jember. Dengan platform Instagram Masmin mengunggah gambar-gamber tersebut. Dengan platform YouTube Masmin tidak hanya mengabadikan tempat-tempat tersebut hanya dengan gambar tapi juga disertai dengan video. Dan dengan platform Blogspot Masmin memperkenalkan daerah-daerah ujung Jember beserta tempat-tempat menariknya dengan disertai secuil informasi. Belum lagi lewat Facebook dan TikTok untuk mengangkat nama Jemberlandshape sekaligus untuk branding Jemberlandshape.

 

Alhamdullilah usaha Masmin tidak sia-sia. Jika Jemberian mencari kata Jemberlandshape di mesin pencari maka yang akan muncul adalah alamat Blogspot, Intagram, dan YouTube kepunyaan Masmin. Kurang lebih 2 tahun berjuang sendiri dan hasilnya sekarang sudah mulai kelihatan. Jangan tanya penghasilannya dari branding ini sudah berapa karena sejujurnya tujuan utamanya bukanlah itu. But wait, tentu ada pemikiran ke arah itu. Orientasi bisnis. Lalu mari kita menginjak ke Jemberladshape 2.0

 

Jika konsep yang Masmin bangun adalah pengenalan maka mari kita terjemahkan Jemberlandshape 1.0 adalah cara inkonvensional. Artinya adalah Masmin menargetkan pasar gratisan untuk melakukan pengenalan. Melalui media sosial yang tinggal unduh, pasang, dan unggah data Masmin mencoba untuk memperkenalkan Jember melalui kata kunci Jemberlandshape. Seperti yang sudah Masmin jelaskan diawal bahwa Jemberlandshape 1.0 sudah berjalan 2 tahun dan masuk jajaran pertama pada mesin pencari Google. Pada Jemberlandshape 2.0, Masmin akan mencoba untuk menempuh cara konvensional yaitu cara pengenalan Jember dengan menargetkan pasar berbayar. Masmin jual, anda beli. Lalu apa yang dijual? Merchandice atau barang dagangan berupa T-Shirt, jam dinding, topi gantungan kunci, dll. Konsep baru ini yang akan Masmin tempuh diawal tahun 2021 ini.

 

Menantang Pandemi

Banyak diantara teman-teman sudah tumbang karena pandemi yang tidak berkesudahan. Terhitung mulai dari bulan April status Covid ditingkatkan untuk Indonesia sebagian besar. Bahkan memasuki bulan Juni dampaknya mulai terasa untuk kabupaten Jember. UNEJ sebagai salah satu Universitas terbesar di Jember sudah libur tatap muka dan mengadakan kelas online. Hal ini yang memberi pukulan telak bagi roda perekonomian Jember kota. Bagaimana tidak? Warung kaki lima, warung kopi, angkringan, bahkan tempat cuci sepeda menggantungkan hidupnya dari kustomer kelas mahasiswa. Jika tidak megap-megap ya sudah barang tentu mati layu. Jemberlandshape 2.0 bagi Masmin adalah jawaban dari bangkitnya Jember pada umumnya, “harapannya sih begitu.” Dengan adanya pariwara melalui media sosial diharapkan selepas pandemi banyak wisatawan lokal, nasional dan bahkan internasional mengenal Jember secara khusus. Sedangkan merchandise disiapkan jikalau ada wisman yang mencari oleh-oleh nonmakanan. Jika sudah banyak pelaku usaha yang kehilangan akal mengembangkan bisnis atau sekedar bertahan dari mandeknya roda ekonomi, Masmin akan menantang pandemi dengan memulai Jemberlandshape 2.0.

 

Masmin tidak akan bekerja sendiri. Masmin akan memulai konsep baru ini dengan menggandeng beberapa vendor. Dengan bekerjasama dengan banyak vendor maka Masmin mendukung perkembangan bisnis usaha kecil dan menghindari monopoli bisnis. Pola kerjasama semacam ini diharapkan bisa menantang pola pandemi yang merusak roda perokonomian UKM di Jember. Tidak hanya dari sisi bisnis tapi juga pola produksi yang mungkin bisa saling memperbaiki. Entah dari segi kwalitas, teknik produksi, atau bahkan pola kerjasama untuk mendapatkan modal. Jika memang semua sudah bisa disiapkan ketika masa pandemi ini berlangsung, bukan tidak mungkin ketika masa pandemi berakhir UKM di Jember sudah siap untuk menyambut wisman lokal, nasional, dan internasional.

 

Pedang Bermata Ganda

Memainkan berbagai peran dalam satu waktu memang tidaklah mudah. Pagi sampai sore atau bahkan kadang sampai malam harus bekerja sebagai karyawan swasta. Menjadi seorang suami ketika di rumah dan ketika senggang baru mengerjakan idealisme pribadi bernama Jemberlandshape. Tidak mudah. Salah satu peran harus dikorbankan sesuai dengan porsi masing-masing. Tentu menjadi karyawan swasta mendapatkan porsi paling banyak tapi dengan berbagai kesibukan mulai yang konsisten ternyata Masmin mulai bisa menemukan ritmenya. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu dari sekian banyak orang harus menjadi korban dari kebejatan Masmin dalam membagi waktu. Mari kita simpilkan seperti pedang bermata ganda.

 

Jika tidak ingin terluka ya jangan dimainkan. Cukup bermain pisau saja, kecil dan bermata tunggal. Tapi apakah itu bisa menjamin anda tidak terluka? Ya tidak juga. Entah bermata tunggal atau ganda, besar atu kecil, tajam atau tidak, semua itu tidak akan ada yang bisa menjamin semua pihak akan baik- baik saja. Tinggal bagaimana cara anda bermain dan seserius apa anda akan memainkan peran tersebut. Bagi Masmin ini adalah panggilan tantangan hidup dan waktu yang akan menjawab. Masmin ambil resikonya untuk terluka sehingga dilain waktu akan berusaha untuk tidak terluka lagi. Tantangan untuk memainkan multiperan akan Masmin coba. Bekerja sebagai karyawan untuk mendapatkan uang adalah realita hidup dan Jemberlandshape  adalah idealisme sebagai makanan hati supaya tetap untuk semangat hidup. Keluarga? Pegangan dari pedang bermata ganda agar tidak terluka ketika memainkannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alun-Alun Ambulu

Perkenalkan kecamatan paling selatan kabupaten Jember, Ambulu. Wilayah yang cukup besar yang meliputi tujuh desa, yaitu Ambulu, Andongsari, Karanganyar, Pontang, Sabrang, Sumberejo, dan Tegalsari. Kecamatan ini cukup menarik karena terdapat banyak sekali potensi wisata daerah yang menjadi tujuan warga Jember. Garis pantai yang lebar mulai dari pantai watu ulo sampai payangan sebagai daya tarik wisata alam. Wisata kuliner di Dira Ambulu, bakso kepala bayi, lalu ada pecel pincuk bisa menjadi pilihan makanan yang menarik untuk dinikmati. Bisa sedikit disimpulkan bahwa masyarakat Ambulu cukup kreatif dalam mengembangkan potensi desa termasuk kreatif dalam menamakan lapangan Ambulu menjadi alun-alun Ambulu.   Istilah alun-alun biasanya disematkan pada ruang publik yang digunakan untuk ikon kota, ruang terbuka hijau, tempat istirahat dan rekreasi. Biasanya didekat alun-alun juga terdapat kediaman tempat pejabat kota, kantor pejabat kota, penjara, dan masjid agung. Tata ruang seperti ...

Terminal Ajung

Masmin yakin bahwa tidak banyak diantara kalian yang tau tentang adanya tempat ini. Terminal Ajung tidak seperti Terminal Pakusari, Terminal Tawang Alun, ataupun Terminal Arjasa. Terminal ini sekarang hanya tinggal bangunan dan namanya saja. Pemerintah Kabupaten sepertinya sudah tidak memfungsikan Terminal ini, entah dengan alasan apa. Terminal Ajung terletak bersebelahan dengan lapangan Ajung. Yang perlu disyukuri adalah bahwa bangunan Terminal masih terawat dengan baik, paling tidak selalu bersih dan tidak kumuh. Mati Suri Bicara transportasi massal di Jember seperti peribahasa “Hidup Segan Matipun Tak Mau”, ada tapi tidak berkembangan. Satu-satunya transportasi massal yang sering kita tem ui hanya angkutan Kota (Lin). Adapun bus Damri hanya beroperasi di wilayah selatan, berangkat dari Terminal Tawang Alun menuju Pantai Papuma dan Pantai Payangan. Selain kedua transportasi tersebut tidak ada lagi. Transportasi tersebut bukan menjadi pilihan utama jika ingin bepergian. M...

Pasar Tanjung

  Assalamualaikum Wr. Wb, salam warga Jember. Kali ini kita akan sedikit mengulas tentang Pasar Tanjung. Satu-satunya pasar pasar tradisional kelas utama di kabupaten Jember. Pasar ini didirikan kurang lebih pada tahun 1973 dengan maksud menjadi destinasi belanja kebutuhan pokok bagi masyarakat perkotaan dan pedesaan. Alih fungsi Sebelum menjadi pasar yang sekarang dikenal sebagai Pasar Tanjung, pada tahun 1932 merupakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dikelola oleh Pemerintah Belanda. Watertoren te Djember atau yang biasa kita ketahui sebagai menara air yang berdiri tegak merupakan salah satu saksi adanya perusahaan Provencial Water Leiding Bedriff yang dikelola pemerintah Belanda provinsi Surabaya, pada saat itu. Alasan berdirinya menara air di daerah tersebut karena pada saat itu pusat perdagangan dan hiburan adalah kompleks Pasar Tanjung sampai jalan Sultan Agung. Dulu sebagian dari lokasi tersebut merupakan Pasar Tanjung dan sebagian yang lain adalah ...