Konsep Baru
Bagi kalian para Jemberian yang
mungkin bertanya se
benarnya Tim Jemberlandshape ada berapa? Maka akan langsung
aku jawab ada 1 dengan 1 anggota, yaitu Masmin sendiri. Konsep dasar
dibangunnya Jemberlandshape adalah pengenalan atau introduction. Tidak banyak masyarakat kota yang kenal dan familier
dengan wilayah Curahtakir atau Padomasan. Bahkan Masmin yakin beberapa dari
kalian asing dengan alun-alun Ambulu karena yang ada ya alun-alun Jember.
Dengan drone, Masmin berusaha menangkap gambar tempat-tempat menarik di daerah
ujung Jember. Dengan platform Instagram
Masmin mengunggah gambar-gamber tersebut. Dengan platform YouTube Masmin tidak hanya mengabadikan tempat-tempat tersebut
hanya dengan gambar tapi juga disertai dengan video. Dan dengan platform
Blogspot Masmin memperkenalkan daerah-daerah ujung Jember beserta tempat-tempat
menariknya dengan disertai secuil informasi. Belum lagi lewat Facebook dan
TikTok untuk mengangkat nama Jemberlandshape sekaligus untuk branding Jemberlandshape.
Alhamdullilah usaha Masmin tidak
sia-sia. Jika Jemberian mencari kata Jemberlandshape di mesin pencari maka yang
akan muncul adalah alamat Blogspot, Intagram, dan YouTube kepunyaan Masmin. Kurang
lebih 2 tahun berjuang sendiri dan hasilnya sekarang sudah mulai kelihatan.
Jangan tanya penghasilannya dari branding ini sudah berapa karena sejujurnya
tujuan utamanya bukanlah itu. But wait, tentu ada pemikiran ke arah itu.
Orientasi bisnis. Lalu mari kita menginjak ke Jemberladshape 2.0
Jika konsep yang Masmin bangun
adalah pengenalan maka mari kita terjemahkan Jemberlandshape 1.0 adalah cara
inkonvensional. Artinya adalah Masmin menargetkan pasar gratisan untuk
melakukan pengenalan. Melalui media sosial yang tinggal unduh, pasang, dan
unggah data Masmin mencoba untuk memperkenalkan Jember melalui kata kunci
Jemberlandshape. Seperti yang sudah Masmin jelaskan diawal bahwa
Jemberlandshape 1.0 sudah berjalan 2 tahun dan masuk jajaran pertama pada mesin
pencari Google. Pada Jemberlandshape 2.0, Masmin akan mencoba untuk menempuh
cara konvensional yaitu cara pengenalan Jember dengan menargetkan pasar
berbayar. Masmin jual, anda beli. Lalu apa yang dijual? Merchandice atau barang
dagangan berupa T-Shirt, jam dinding, topi gantungan kunci, dll. Konsep baru
ini yang akan Masmin tempuh diawal tahun 2021 ini.
Menantang Pandemi
Banyak diantara teman-teman sudah
tumbang karena pandemi yang tidak berkesudahan. Terhitung mulai dari bulan
April status Covid ditingkatkan untuk Indonesia sebagian besar. Bahkan memasuki
bulan Juni dampaknya mulai terasa untuk kabupaten Jember. UNEJ sebagai salah
satu Universitas terbesar di Jember sudah libur tatap muka dan mengadakan kelas
online. Hal ini yang memberi pukulan telak bagi roda perekonomian Jember kota.
Bagaimana tidak? Warung kaki lima, warung kopi, angkringan, bahkan tempat cuci
sepeda menggantungkan hidupnya dari kustomer kelas mahasiswa. Jika tidak megap-megap ya sudah barang tentu mati
layu. Jemberlandshape 2.0 bagi Masmin adalah jawaban dari bangkitnya Jember
pada umumnya, “harapannya sih begitu.” Dengan adanya pariwara melalui media
sosial diharapkan selepas pandemi banyak wisatawan lokal, nasional dan bahkan
internasional mengenal Jember secara khusus. Sedangkan merchandise disiapkan
jikalau ada wisman yang mencari oleh-oleh nonmakanan. Jika sudah banyak pelaku
usaha yang kehilangan akal mengembangkan bisnis atau sekedar bertahan dari
mandeknya roda ekonomi, Masmin akan menantang pandemi dengan memulai Jemberlandshape
2.0.
Masmin tidak akan bekerja
sendiri. Masmin akan memulai konsep baru ini dengan menggandeng beberapa
vendor. Dengan bekerjasama dengan banyak vendor maka Masmin mendukung
perkembangan bisnis usaha kecil dan menghindari monopoli bisnis. Pola kerjasama
semacam ini diharapkan bisa menantang pola pandemi yang merusak roda
perokonomian UKM di Jember. Tidak hanya dari sisi bisnis tapi juga pola
produksi yang mungkin bisa saling memperbaiki. Entah dari segi kwalitas, teknik
produksi, atau bahkan pola kerjasama untuk mendapatkan modal. Jika memang semua
sudah bisa disiapkan ketika masa pandemi ini berlangsung, bukan tidak mungkin ketika
masa pandemi berakhir UKM di Jember sudah siap untuk menyambut wisman lokal,
nasional, dan internasional.
Pedang Bermata Ganda
Memainkan berbagai peran dalam
satu waktu memang tidaklah mudah. Pagi sampai sore atau bahkan kadang sampai
malam harus bekerja sebagai karyawan swasta. Menjadi seorang suami ketika di
rumah dan ketika senggang baru mengerjakan idealisme pribadi bernama Jemberlandshape. Tidak mudah. Salah satu
peran harus dikorbankan sesuai dengan porsi masing-masing. Tentu menjadi
karyawan swasta mendapatkan porsi paling banyak tapi dengan berbagai kesibukan
mulai yang konsisten ternyata Masmin mulai bisa menemukan ritmenya. Meskipun tidak
bisa dipungkiri bahwa salah satu dari sekian banyak orang harus menjadi korban
dari kebejatan Masmin dalam membagi waktu. Mari kita simpilkan seperti pedang
bermata ganda.
Jika tidak ingin terluka ya
jangan dimainkan. Cukup bermain pisau saja, kecil dan bermata tunggal. Tapi apakah
itu bisa menjamin anda tidak terluka? Ya tidak juga. Entah bermata tunggal atau
ganda, besar atu kecil, tajam atau tidak, semua itu tidak akan ada yang bisa
menjamin semua pihak akan baik- baik saja. Tinggal bagaimana cara anda bermain
dan seserius apa anda akan memainkan peran tersebut. Bagi Masmin ini adalah
panggilan tantangan hidup dan waktu yang akan menjawab. Masmin ambil resikonya
untuk terluka sehingga dilain waktu akan berusaha untuk tidak terluka lagi. Tantangan
untuk memainkan multiperan akan Masmin coba. Bekerja sebagai karyawan untuk
mendapatkan uang adalah realita hidup dan Jemberlandshape
adalah idealisme sebagai makanan
hati supaya tetap untuk semangat hidup. Keluarga? Pegangan dari pedang bermata
ganda agar tidak terluka ketika memainkannya.
Komentar
Posting Komentar