Langsung ke konten utama

Pantai Payangan dan Teluk Love


Pantai payangan merupaan salah satu pantai yang masih satu garis dengan pantai Papuma dan Watu Ulo. Merupakan destinasi wisata pantai unggulan yang cukup terawat meski banyak pelancong yang sering berkunjung meski tidak seramai pantai papuma. Teluk love yang merupakan bagian dari pantai payangan adalah tawaran menarik yang tidak bisa ditawarkan oleh pantai-pantai yag lain. Garis pantai berbentuk hati yang terbentuk alami karena terbelah oleh adanya gumuk bisa kalian nikmati di pantai payangan.

 

Potensi Desa Wisata

Jika Masmin boleh sedikit menengok kebelakang, di tahun 2010 tidak ada yang namanya istilah teluk love. Bahkan nama pantai payangan tidaklah sefamous sekarang ini. Tidak ada barisan warung-warung yang menjajakan berbagai pilihan makanan olahan hasil laut. Yang ada hanyalah bentangan pantai yang sangat luas sejauh mata memandang. Belum ada fasilitas umum semacam toilet, tempat mandi, mushola, apalagi tempat makan yang enak. Seingat Masmin, Tim SAR pada saat itu memang sudah terbentuk dan aktif karena pantai ini sering kali memakan korban. Sering kali karena terlampau asik bermain air, pelancong tidak mengindahkan ombak yang tiba-tiba tinggi. Sehingga pada waktu itu pantai payangan terkenal dengan sebutan pantai yang sering memakan banyak korban.

 

Seiring berjalannya waktu masyarakat lokal memproyeksikan pantai payangan bisa menjadi destinasi wisata pantai pilihan selain pantai papuma dan watu ulo. Dengan teluk love sebagai bagian dari pantai payangan, image negatif mulai memudar. Pembangunan beberapa fasilitas umum dan warung-warung makan olahan laut menjadikan pantai payangan destinasi wisata alam baru di daerah Ambulu selain pantai papuma dan watu ulo. Dari sini Masmin yakin bahwa potensi desa wisata bisa berkembang karena didukung oleh kesadaran masyarakat sekitar.

 

Peran Pemerintah

Jika kesadaran akan potensi desa wisata sudah tinggi maka sekarang tinggal peran pemerintah untuk turun untuk melakukan dukungan secara finansial dan administratif, kalau perlu edukasi dan supervisi. Yang jarang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah keempat hal tersebut. Masmin mengajak para Jemberian untuk mengintip pantai papuma. Di sekitar periode 2013-2014 ada fasilitas pendukung ATV untuk sekedar keliling pantai. Faktanya sekarang tidak terawat karena tidak adanya supervisi dan mungkin edukasi untuk management pengelolaan dan pemeliharaan secara berkelanjutan. Dukungan administratif dan finansial juga penting untuk mendukung potensi alam pantai payangan dan tidak melulu untuk soal pengembangan tapi juga perawatan dan pemeliharaan. Analisis dampak lingkungan bisa ditempuh sebagai langkah awal pencegahan penumpukan limbah yang tidak dikelola dengan baik. Ini penting supaya destinasi wisata bisa beratahan lama dan sebagai sarana peningkatan kwalitas hidup masyarakat sekitar. Suntikan dana untuk pengelolaan limbah dan edukasi bagi masyarakat sekitar lebih penting daripada pembangunan gedung dan fasum atau bahkan akses jalan masuk. Dari sisi administratif, pemerintah daerah harus turun tangan langsung untuk tata ruang destinasi wisata supaya tidak terkesan kumuh. Penegendalian site plan dirasa sangat penting supaya tidak ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab merusak, membangun dengan serampangan, dan mengambil paksa hak-hak masyarakat lokal sekitar.

 

Kunci utama dari pengelolaan destinasi wisata pantai payangan dan teluk love adalah sinergi antara masyarakat lokal, mahasiswa, pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat. Kenapa mahasiswa? Ini merupakan sarana terbaik bagi mereka untuk mengaplikasikan apa yang telah didapat dalam kelas. Sebagai agen perubahan, mahasiswa bisa menjadi ujung tombak aplikator dari teori dan konsep untuk memecahkan permasalahan dilapangan. Pantai payangan dan teluk love (sebagai objek) adalah secuil destinasi wisata pantai yang bisa kalian nikmati di Kabupaten Jember. Padahal jika kita nilai lebih mendalam, destinasi ini adalah nyawa dari masyarakat Jember dan Ambulu pada khususnya. Ada ciptaan tuhan yang harus kita rawat, ada masyarakat yang mencari nafkah dengan melaut, ada masyarakat yang menjunjung tradisi, dan ada masyarakat yang ingin berbagi keindahan pantai payangan dan teluk love.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alun-Alun Ambulu

Perkenalkan kecamatan paling selatan kabupaten Jember, Ambulu. Wilayah yang cukup besar yang meliputi tujuh desa, yaitu Ambulu, Andongsari, Karanganyar, Pontang, Sabrang, Sumberejo, dan Tegalsari. Kecamatan ini cukup menarik karena terdapat banyak sekali potensi wisata daerah yang menjadi tujuan warga Jember. Garis pantai yang lebar mulai dari pantai watu ulo sampai payangan sebagai daya tarik wisata alam. Wisata kuliner di Dira Ambulu, bakso kepala bayi, lalu ada pecel pincuk bisa menjadi pilihan makanan yang menarik untuk dinikmati. Bisa sedikit disimpulkan bahwa masyarakat Ambulu cukup kreatif dalam mengembangkan potensi desa termasuk kreatif dalam menamakan lapangan Ambulu menjadi alun-alun Ambulu.   Istilah alun-alun biasanya disematkan pada ruang publik yang digunakan untuk ikon kota, ruang terbuka hijau, tempat istirahat dan rekreasi. Biasanya didekat alun-alun juga terdapat kediaman tempat pejabat kota, kantor pejabat kota, penjara, dan masjid agung. Tata ruang seperti ...

Terminal Ajung

Masmin yakin bahwa tidak banyak diantara kalian yang tau tentang adanya tempat ini. Terminal Ajung tidak seperti Terminal Pakusari, Terminal Tawang Alun, ataupun Terminal Arjasa. Terminal ini sekarang hanya tinggal bangunan dan namanya saja. Pemerintah Kabupaten sepertinya sudah tidak memfungsikan Terminal ini, entah dengan alasan apa. Terminal Ajung terletak bersebelahan dengan lapangan Ajung. Yang perlu disyukuri adalah bahwa bangunan Terminal masih terawat dengan baik, paling tidak selalu bersih dan tidak kumuh. Mati Suri Bicara transportasi massal di Jember seperti peribahasa “Hidup Segan Matipun Tak Mau”, ada tapi tidak berkembangan. Satu-satunya transportasi massal yang sering kita tem ui hanya angkutan Kota (Lin). Adapun bus Damri hanya beroperasi di wilayah selatan, berangkat dari Terminal Tawang Alun menuju Pantai Papuma dan Pantai Payangan. Selain kedua transportasi tersebut tidak ada lagi. Transportasi tersebut bukan menjadi pilihan utama jika ingin bepergian. M...

Pasar Tanjung

  Assalamualaikum Wr. Wb, salam warga Jember. Kali ini kita akan sedikit mengulas tentang Pasar Tanjung. Satu-satunya pasar pasar tradisional kelas utama di kabupaten Jember. Pasar ini didirikan kurang lebih pada tahun 1973 dengan maksud menjadi destinasi belanja kebutuhan pokok bagi masyarakat perkotaan dan pedesaan. Alih fungsi Sebelum menjadi pasar yang sekarang dikenal sebagai Pasar Tanjung, pada tahun 1932 merupakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dikelola oleh Pemerintah Belanda. Watertoren te Djember atau yang biasa kita ketahui sebagai menara air yang berdiri tegak merupakan salah satu saksi adanya perusahaan Provencial Water Leiding Bedriff yang dikelola pemerintah Belanda provinsi Surabaya, pada saat itu. Alasan berdirinya menara air di daerah tersebut karena pada saat itu pusat perdagangan dan hiburan adalah kompleks Pasar Tanjung sampai jalan Sultan Agung. Dulu sebagian dari lokasi tersebut merupakan Pasar Tanjung dan sebagian yang lain adalah ...